Penelitian Rian

Pemetaan Komoditas Manggis
di Kawasan Agropolitan Cendawasari
( Cengal, Nariti, Darmabakti, Wanakarya, Sumberjaya, dan Rawasari)


I. Latar belakang

Cendawasari merupakan suatu kawasan pedesaan berbasis pertanian yang dirilis menjadi suatu kawasan agropolitan sejak tahun 2002. Cendawasari merupakan nama yang diambil dari nama-nama desa yang merupakan bagian dari kawasan agropolitan tersebut yaitu desa Cengal, Nariti, Darmabakti, Wanakarya, Sumberjaya, dan Rawasari. Daerah tersebut memiliki komoditas unggulan berupa manggis. Lokasi kawasan Agropolitan Cendawasari terletak di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Lokasi daerah tersebut berjarak lebih kurang 30 km dari kota Bogor. Sebelah timur berbatasan langsung dengan Desa Dahu/Barengkok, sebelah selatan Kampung Nanggung, sebelah barat berbatasan langsung dengan Kampung Kidul dan sebelah utara berbatasan langsung dengan Dusun Ciputih.
Jenis tanah daerah tersebut adalah Latosol berrtekstur liat berlempung, struktur teguh dengan drainase agak baik. Topografi areal perkebunan manggis didominasi oleh relief bergelombang dengan kemiringan 6-30%. Berdasarkan tingkat kesuburannya wilayah tersebut tergolong rendah sampai sedang dan derajat kemasamannya tergolong rendah sampai sedang dengan pH antara 4,5–6,5. Curah hujan rata-rata bulanan cukup tinggi, berkisar antara 322–510 mm/bulan. Tanaman manggis di Leuwiliang di dominasi oleh tanaman yang sudah menghasilkan/ produktif (20 tahun ke atas).
Kebun manggis yang tersebar di wilayah ini berasal dari hutan sekunder dengan tanaman manggis yang sudah ada secara turun temurun. Tanaman manggis di Leuwiliang umumnya merupakan tanaman yang tumbuh sembarang dan berkembang begitu saja tanpa perawatan/pemeliharaan yang khusus dari petani. Sampai dengan saat ini, masih belum ada pihak yang melakukan pemetaan terhadap komoditas manggis di daerah tersebut. Untuk itu perlu dilakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk memetakan komoditas manggis di daerah Agropolitan Cendawasari. Dengan memetakan manggis, kita dapat memperoleh data awal/data dasar dalam kaitan dengan perencanaan penataan dan penggunaan lahan dikawasan Cendawasari tersebut. Dengan data/informasi yang akan kita peroleh ini, kita dapat menentukan jenis pengembangan komoditi unggulan sesuai dengan kondisi Biofisik (Tanah dan Agroklimatnya) di daerah Cendawasari serta memiliki kelayakan secara finansial. Setiap perencanaan wilayah harus mempunyai suatu data/informasi awal yang mendukung proses tersebut. Diantara data/informasi awal tersebut adalah peta, dan lain-lain. Kegiatan ini hanya sampai pada tingkat pembuatan peta komoditi unggulan yang saat ini tumbuh di daerah Cendawasari yang berupa manggis.

II. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan komoditas manggis berdasarkan satuan penggunaan lahan yang terdapat di wilayah Cendawasari. Informasi yang disajikan dalam peta tersebut adalah satuan-satuan penggunaan lahan. Setiap satuan penggunaan lahan tersebut dengan didukung oleh analisis data dan hasil pengamatan lapang dilakukan diprediksi kerapatan distribusi pohon manggis. Sehingga dengan peta penggunaan lahan ini akan dapat diprediksi peta komoditas manggis yang ada di wilayah tersebut.


III. Bahan dan Metode

3.1. Bahan
Dalam pelaksanaan penelitian ini disamping dilakukan pengkajian data di lapangan juga diperlukan beberapa data dan peta pendukung, antara lain:

-. Peta penggunaan lahan kawasan agropolitan Cendawasari
-. Peta topografi kawasan agropolitan Cendawasari
-. Data sampling komoditas manggis di daerah Cendawasari.
-. Peta aksesibilitas daerah Cendawasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar